LAINNYATES

Tes Fisik


Pengujian dan analisis fisik dilakukan untuk produk tekstil dan dua arah. Di satu sisi, kekuatan kain yang digunakan dalam produksi tergantung pada kualitas tenun dan tenun diuji dan dianalisis, sementara di sisi lain sifat serat dan serat yang digunakan dalam menenun dan bahan baku benang diuji dan dianalisis.

Kualitas produk menentukan kualitas dan keawetan bahan yang digunakan. Situasi ini ditentukan dengan mengukur dan menganalisis nilai yang berbeda dari banyak properti. Di antara sekian banyak pengujian fisik yang dilakukan dalam pengertian ini, pengujian utama yang penting adalah: kekuatan sobek, kekuatan tarik, kekuatan ledakan, geser jahitan dan kekuatan bukaan jahitan, retensi bulu, elastisitas balik, kekuatan pilling dan pilling, ketahanan abrasi, berat kain , kerapatan kain., kekerasan kain, ketebalan kain, pengukuran lebar kain, bentuk tenunan, jumlah benang, lilitan benang, pengukuran warna, indeks keputihan, permeabilitas air, permeabilitas udara, ketahanan noda, draping, uji ritsleting, kekuatan tombol, uji jepret , kekuatan tarik aksesori dan kekuatan benang.

Pada saat yang sama, pengujian ini dibedakan menurut metode yang berbeda.

Properti kain yang dibutuhkan disediakan oleh properti benang, yang merupakan batu fondasi kain. Benang dibentuk dengan menyatukan serat. Karena itu, pada pandangan pertama, meskipun serat atau sifat serat tampaknya mencerminkan sifat-sifat kain sepenuhnya, teknik menenun atau merajut yang diterapkan pada kain juga sangat efektif dalam menentukan sifat-sifat kain.

Selain kerapatan benang, pola persimpangan atau rajutan sangat menentukan dalam mengubah sifat benang menjadi sifat kain.

Selain sifat dasar kain seperti kekuatan, permukaan halus, elastisitas, ketipisan dan penutup, yang memungkinkan untuk menggunakannya sebagai bahan tekstil, kain ini memiliki banyak fitur berbeda yang menentukan penampilan dan perilaku di bawah kondisi penggunaan yang berbeda.