LAINNYATES

Pengukuran Kebisingan Lingkungan Kerja


Suara yang tidak diinginkan dan tidak nyaman disebut kebisingan. Jangkauan pendengaran normal untuk orang muda dan sehat adalah dari rata-rata 20 Hertz hingga 20 ribu Hertz. Telinga manusia lebih sensitif terhadap frekuensi menengah antara 500 dan 4 ribu Hertz.

Rentang ini adalah frekuensi bicara normal. Kebisingan di berbagai lingkungan kerja didefinisikan sebagai suara yang menciptakan efek psikologis dan fisiologis pada karyawan dan secara negatif mempengaruhi efisiensi kerja.

Intensitas kebisingan tergantung pada ukuran tekanan yang dihasilkan oleh gelombang suara (atau amplitudo gelombang suara). Amplitudo ini diukur sebagai fluktuasi tekanan dan didefinisikan sebagai desibel. 0 adalah batas pendengaran dalam desibel.

Taman yang tenang adalah desibel 20. Suara bisikan adalah desibel 40. 70 adalah suara ucapan normal dalam desibel. Suara mesin pemotong rumput adalah 100 desibel. Suara crusher atau gergaji listrik adalah 110 desibel. Suara paling nyaring dan menyakitkan adalah 140 desibel.

Kebisingan yang terlalu keras dapat menyebabkan ketulian sementara. Ketulian permanen juga dapat terjadi jika suara ini terpapar dalam waktu lama. Suara yang berlebihan mungkin dalam beberapa kasus menusuk gendang telinga.

Kementerian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial mengeluarkan Peraturan tentang Perlindungan Karyawan dari Risiko yang Terkait dengan Kebisingan di 2013, yang menetapkan persyaratan minimum untuk perlindungan karyawan dari risiko kesehatan dan keselamatan yang timbul dari paparan kebisingan.

Selain itu, ada standar yang diterbitkan oleh organisasi domestik dan asing. Misalnya, TS 2607, ISO 1999, TS EN ISO 9612, TS EN ISO 11201, TS EN ISO 11202 dan standar TS EN ISO 11204.