LAINNYATES

Tes khusus


Berbagai uji fisik, uji tahan luntur, uji mudah terbakar, uji kimia dan ekologi serta uji mikrobiologi dilakukan di industri tekstil untuk menghasilkan produksi yang berkualitas. Dengan standar domestik dan asing dan peraturan hukum, beberapa batasan telah dibawa dalam hal ini dan kondisi tertentu telah diramalkan baik dari segi kesehatan manusia dan perlindungan lingkungan ekologis.

Selain pengukuran standar, tes dan analisis, sejumlah perusahaan tekstil menuntut beberapa tes khusus dengan penekanan pada kepuasan pelanggan. Misalnya, penentuan berat kain dibuat untuk menentukan berat dalam gram satu meter persegi kain. Dalam pengujian ini, berat kain tenun atau rajutan di atas area seluas satu meter persegi diukur.

Berat kain penting untuk memahami daya tahan, permeabilitas air, kepadatan, kelembutan atau kekakuan kain yang akan digunakan, atau jenis tenun. Pengukuran ketahanan abrasi kain dilakukan untuk mengetahui berapa banyak deformasi kain yang akan bersentuhan dengan kain atau permukaan lainnya.

Tes abrasi digunakan untuk menentukan kekuatan, berat, ketebalan, permeabilitas udara, kehilangan warna dan pilling kain. Ada banyak faktor yang memengaruhi ketahanan kain terhadap abrasi, seperti jenis serat, struktur benang, dan tekstur kain.

Ketika mengukur kekuatan lentur kain, ditentukan berapa banyak resistensi kain dipotong menjadi bentuk persegi terhadap beratnya sendiri terhadap lentur. Dengan tes ini, kekuatan lentur dan panjang tekuk kain ditentukan.